Berdirinya kembali negara Al Katiri baik secara independen dengan kedaulatan penuh atau otonomi maupun dalam bentuk negara bagian bukanlah hal yang mustahil saat ini.
Pada 2022, terdapat tidak kekuatan yang menginginkan kembali negara Al Katiri ini, pertama pemerintah sah di Yaman yang memang sejak tahun 2014 sudah mengusung konsep negara federasi di Yaman.
Negara Al Katiri yang dulu pernah berdiri sejak abad ke-14 akan didirikan kembali sebagai negara bagian di wilayah Hadramaut.
Kedua pemerintahan Aden yang berkuasa dalam bentuk STC. Mereka kini menguasai Aden dan kota-kota pantai termasuk Al Mukalla.
Mereka juga menginginkan adanya semi otonomi di lembah Hadramaut namun menjadi bagian dari pemerintahan Hadramaut di Mukka yang tunduk ke Aden.
Mereka ingin meneruskan legasi Inggris di mana Hadramaut menjadi protektorat Inggris namun diurusi dari Aden.
Negara Al Katiri sendiri berada di Lembah Ahadramaut bersama Kesultanan Tarim.
Pihak ketiga adalah warga lokal Al Katiri di Seiyun yang tak mau didikte oleh pemerintah pusat maupun STC.
Mereka ingin mempunyai kedaulatan sendiri meski tak secara langsung menyebut akan memerdekakan sendiri.
Posisi mereka ingin seperti pemerintahan Houthi maupun STC walau agak membingungkan bahwa Houthi menganggap pemerintahan mereka selevel dengan pemerintah sah yang kini secara de facto berkedudukan di Marib usai Aden dikuasai STC.
Dalam kondisi status quo sekarang, wilayah bekas Negara Al Katiri merupakan bagian dari Provinsi Hadramaut yang berpusat di Mukalla.
Namun khusus untuk lembah Hadramaut mempunyai bentuk semi otonom yang diurusi dari Seiyun yang merupakan ibukota eks negara Al Katiri. Para birokrat dan pejabatnya juga berasal dari kabilah Al Katiri.
0 komentar:
Posting Komentar