Setelah dengan Pemerintahan SDC Qasad, Pasukan Assad Kembali Gelar Latihan Militer dengan Rusia di Aleppo

Dalam satu bulan ini, pasukan rejim Bashar Al Assad kembali menggelar latihan perang dengan Rusia di Aleppo untuk memastikan kesiapan pasukan menghadapi ancaman.

Sebelumnya, latihan peran juga dilakukak persama pemerintahan SDC atau Qasad Suriah yang didominasi kaum Kurdi PKK.

Latihan dengan Qasad ini menjadi ironis, karena pemerintahan Assad secara resmi menganggap Qasad adalah milisi ilegal dan menjadi kelompok teroris dukungan AS dkk.

Pemerintahan SDC/AANES memang didukung AS dkk bahkan pasukan koalisi mempunyai puluhan pangkalan militer di Suriah Timur itu meski dianggap Damasus sebagai ilegal.

Walau daerah kekuasan Assad lebih banyak dihantam serangan rudal dari Israel seperti Bandara Damaskus baru-baru ini, latihan angkatan bersenjata Assad dengan Rusia ini dinilai untuk memberi efek getar ke pasukan nasional Suriah atau SNA yang berada di bawah kendali pemerintahan interim SIG/SNC oposisi.

Hal itu dapat difahami bahwa Rusia telah berkomitmen dengan Israel bahwa keberadaan pasukannya di Suriah bukan untuk mengganggu peta kekuatan regional. Artinya Rusia tidak akan melatih pasukan Rusia untuk mempertahankan diri dari serangan Israel.

Sementara itu latihan militer Rusia, pasukan Assad dan Qasad jelas untuk mengimbangi kekuatan Turki yang mempunyai agenda mengeliminasi kelompkk teroris PKK/YPG Suriah yang menjadi kelompok dominan di Qasad dukungan AS dkk.

Ini artinya latihan itu tidak dimaksudkan Rusia untuk mendukung pemerintahan Assad melawas hegemoni AS yang telah secara sepihak dan ilegal berada di Timur Suriah dan mendorong Qasad menguasai 2/3 cadangan migas Suriah.

Namun, pasukan Assad dinilai juga tak mempunyai agenda untuk mencaplok wilayah Qasad, SIG maupun pemerintahan SG di Idlib karena sejatinya wilayah tersebut adalah tempat pengungsian.

Jika Assad mengeliminasi pasukan oposisi ini akan menimbulkan tanggung jawab besar kepada Assad untuk menanggung beban ekonomi dan sosial dari pengungsi.

Latihan yang sifatnya deteran ini, walau dilakukan dalam skala kecil, membuat posisi Assad sedikit di atas angin dibandingkan pihak-pihak yang menjadi oposan bagi dirinya.


SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru