Hal ini terjadi menyusul usai habisnya kesabaran Turki atas berbagai infiltrasi dan serangan pasukan SDC/SDF/AANES ke kepentingan mereka di wilayah SIG Suriah.
Turki juga ingin melanjutkan pembangunan buffer zone di wilayah utara Suriah yang akan digunakan sebagai pagar keamanan sekaligus pemindahan pengungsi Suriah.
SNA diperkirakan mempunyai sekitar 100 ribu pasukan dengan sekitar 50 ribu di antaranya dapat digunakan mendukung operasi Turki.
Sementara pasukan SDF di bawah pemerintahan SDC/AANES Suriah mempunyai kekuatan sekitar 150 ribu pasukan dengan dukungan AS dkk.
Inti dari pasukan SDF adalah milisi YPG yang dianggap Turki merupakan kepanjangan tangan PKK kelompok teroris yang ada di dalam negara Turki.
Banyak pihak melihat bahwa kebijakan Turki untuk melanjutkan pembangunan buffer zone hanya sebagai gertak sambal karena dengan AS dkk di pihak SDC mengharusnya izin dari Washington.
Sementara itu pemerintahan SDC di Timur Suriah diperkirakan akan mengundangan Presiden Bashar Al Assad ke ibukota mereka jika Turki dan SIG melakukan serangan.
Walau pemerintahan SDC dan Assad tidak terlalu akur, namun kombinasi keduanya dapat membuat Turki kewalahan karena dukungan Rusia ke Assad. Ini berarti Turki akan berhadapan langsung dengan AS dan Rusia dalam perang proksi.
0 komentar:
Posting Komentar