Belum Diberi Izin Kuasai Kyiv, Pasukan Chechnya Dapat Tugas Berat Usir Tentara Ukraina dari Kota-Kota yang Dikepung Rusia

Selain sebagai umpan peluru (canon fodder) dan penyalur logistik, pasukan Rusia juga memberikan tugas berat kepada pasukan Chechnya untuk memasuki kota-kota yang dikepung.

Tugas membersihkan kota-kota yang dikepung tentara reguler Rusia ini membuat pasukan Chechnya yang sebenarnya hanya setara 'Satpol PP' ini harus berjibaku dalam perang kota yang mengerikan.

Pasukan Ukraina telah membuat ultimatum bahwa pihaknya tidak akan menangkap hidup-hidup pasukan Chechnya namun akan ditembak mati jika berhadapan dengan pasukan Ukraina.

Uniknya, pasukan Chechnya dilaporkan berhasil membersihkan beberapa kota yang sudah dikepung dan menyebarkan video sedang membagi-bagikan makanan kepada penduduk.

Rusia langsung mengganti pejabat kota termasuk walikota jika dianggap tidak kooperatif dengan Kremlin.

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov dilaporkan sudah tidak sabar untuk menanti perintah penguasaan ibukota Kyiv Ukraina.

Saat ini dia sedang berada di wilayah Kyiv Oblast yang di dalamnya terdapat kota Kyiv itu sendiri. 

Usai mengunjungi pasukannya, dia juga bertemu dengan tokoh masyarakat setempat meminta agar warga Ukraina mendukung pasukan Rusia dan tidak mematuhi arahan dari pemimpin Ukraina yang dianggap beraliran Neo Nazi.

Kremlin masih terus melakukan negosiasi damai dengan delegasi Ukraina namun perang di lapangan tidak berbanding lurus dengan langkah-langkah diplomasi itu.

Pasukan Rusia sepanjang 64 km masih berjejer di luar kota Kyiv menunggu perintah menguasai ibukota negara tersebut.

SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

|| Pemerintah Baru Suriah Berusaha Tingkatkan Kemampuan Alutsista || 10 Keberhasilan Presiden Suriah Ahmad Al Shara yang Dianggap Bersejarah || Ini Dia Loyalis Assad Dalang Pembunuhan Polisi di Pantai Suriah || Cara Libya, Suriah dan Sudan Mengatasi Masalah Politik Internal || Bagaimana Posisi SIG Suriah Usai Terbentuknya Pemerintahan Damaskus? || Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah || Aceh Bergerak: Sinergi Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan BUMD dalam Pengentasan Kemiskinan || Menanti Munculnya 'Haftar' versi Suriah || Komandan Elite Israel dari Kalangan Druze Tewas di Gaza || Mengapa Turki tak Bantu Lebanon Lawan Invasi Zionis Israel? || Mesir Investasi Pembangkit Tenaga Surya di Djibouti Cegah Ketergantungan dari Ethiopia || Somaliland Letak Batu Pertama Pembangunan Kedutaan di Addis Ababa, Ethiopia || Ambisi Greater Israel, Tel Aviv Hancurkan Pabrik Otomotif Iran di Suriah || Di Balik Kekhawatiran Erdogan Jika Israel Menduduki Damaskus || Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah || 10 Alasan Tel Aviv Kini Lebih Pede Kampanyekan Ambisi Greater Israel di Timur Tengah || Israel Pancing Suriah Terlibat Konflik untuk Kuasai Daerah Menuju Irak dan Iran || Jelang Serangan Darat, Yayasan Pendudukan Israel Mulai Jual Kapling Perumahan di Lebanon || Intervensi Polwan Houthi di Sektor Pendidikan Disayangkan Warga Yaman || Dua Fundamentalis Kristen Eks Tentara Jerman Ketahuan Bentuk Pasukan Swasta di Yaman || Meski Didera Konflik, Rakyat Yaman tak Pernah Lupakan Sepakbola || Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang, Apakah Perang Besar akan Terjadi di Yaman? || Pemimpin Baru 'Negara' Al Rukban di Suriah Kapten Fareed Qassem yang Diangkat AS Mulai Gelar Rapat Kabinet || Presiden Bashar Al Assad Dilaporkan Perintahkan Miliarder Hossam Katerji Garap Ekonomi Aleppo, Suriah || Asal Mula Bangkitnya Kembali Nasionalisme Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Kaum Nasionalis Gelar Demo Dukung Berdirinya Kembali Negara Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Gejolak di Koloni AS di Suriah, Parlemen Al Rukban Tolak Kudeta Jenderal Muhannad Al Tala || Kesultanan Tarim Masuk dalam Wilayah Hadramaut di Bentuk Federasi Yaman yang Baru || AS Lakukan Resuffle Kepemimpinan Pejuang Suriah di Al Rukban, Farid Al Qasim Gantikan Kolonel Muhannad Tala || Dibantah Tehran, Bagaimana Cara Rusia Mendapat Drone Iran? || Ketika Hadramaut Jadi Rebutan Pemerintah, Separatis Yaman Selatan STC dan Liga Hadrami || Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis || Media Separatis Yaman Selatan Olok-Olok Parade Militer Pemerintah Miskin Senjata Canggih Lawan Houthi || Ketika Lembaga Penyiaran Yaman Juga Terpecah Dua Usai Konflik Sanaa dan Aden || Parade Militer Yaman di Taiz Imbangi Kekuatan Houthi di Hudaydah || Imbangi Pemberontak Houthi, Pemerintah Yaman Gelar Parade Militer di Marib || Inilah Anggota PLC Yaman yang Kini Memegang Tampuk Pemerintah || Secara De Facto Yaman Telah Kembali Menjadi Negara Federasi Mirip Suriah dan Somalia || Kelompok Pemberontak Houthi Ingin Bangun Jaringan Transportasi Metro di Sanaa, Yaman || Kalah Telak, Perbandingan Pasukan Separatis STC Yaman Selatan dengan Houthi || Partai Kongres Rakyat Bermain Cantik Kuasai Politik Yaman || Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah || Sejarah tak Tahu Diri Perancis Gagal Bayar Utang ke Aljazair Berujung Kolonialisme || Delapan Tahun Sudah Kelompok Houthi Berkuasa di Yaman Utara || Kisah Penjajahan Inggris di Indonesia, Perjanjian Sumatera yang Merugikan Aceh ||