Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Sudah Antisipasi Jika Barat Eksploitasi Umat Islam


ACEH HEBAT
-- Dalam konteks invasi Rusia ke Ukraina belakangan ini, ternyata Presiden Rusia Vladimir Putin sudah melakukan antisipasi jika Ukraina yang didukung oleh AS dkk menggunakan isu Islam atau umat Islam untuk memperkeruh suasana.

Eksploitasi umat Islam di politik Eropa memang sudah jamak dilakukan sebagai 'hornet nest' mengalihkan isu dan mempersatuakn warga dengan memusatkan perbedaan pada satu isu yakni sentimen anti Islam. (baca selanjutnya)

Contoh paling relevan ini isu ini adalah saat terjadi disintegrasi di Yugoslavia. Saat itu beberapa negara bagian di Yogoslavia memilih untuk memerdekakan diri menjadi Serbia, Slovenia, Kroasia, Bosnia dll. 

Namun, disintegrasi yang seharusnya berlangsung alami ini kemudian terlupakan saat isu anti Islam dinaikkan di Bosnia. Padahal usai konflik Bosnia terjadi, Serbia juga pada akhirnya terpecah menjadi Montenegro, Masedonia Utara dan Kosovo.

Dalam wawancaranya dengan media, Putin menyindir Ukraina sebagai basis yang menampung kelompok 'separatis' anti Rusia dari beberapa negara-negara bagian Islam di Rusia. (baca selengkapnya)

Memang bukan rahasia lagi bahwa intelijen Ukraina ikut membantu pasukan Republik Ichkeria Chechnya saat masih menjadi negara berdaulat dalam waktu singkat dahulu sebelum akhirnya dicaplok kembali oleh Putin. (Lihat reaksi Putin atas pertanyaan Alexander Sokurov)

Sejarah Rusia memang tak lepas dari Islam. Islam pernah menjadi penguasa di sebagian besar wilayah yang sekarabg menjadi Rusia. Bahkan penaklukan negara-negara Islam menjadi bagian tak terpisahkan dari berkembangnya Rusia. Uniknya dalam berbagai penaklukan itu Rusia juga dibantu oleh umat Islam khususnta dari Tatar yang menjadi sekutunya. (baca selanjutnya)

Maka tak heran Putin memberikan ruang besar kepada Presiden Chechnya pro Rusia untuk mengirimkan 12 ribu pasukan garda nasionalnya membantu invasi Rusia.

Sementara itu, eks pasukan Ichkeria dilaporkan juga membantu pasukan Ukraina selain pasukan Muslim dari Krimea. 
SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

|| Aceh: Gerbang Potensial Industri Mobil Listrik Indonesia || Pemerintah Baru Suriah Berusaha Tingkatkan Kemampuan Alutsista || 10 Keberhasilan Presiden Suriah Ahmad Al Shara yang Dianggap Bersejarah || Ini Dia Loyalis Assad Dalang Pembunuhan Polisi di Pantai Suriah || Cara Libya, Suriah dan Sudan Mengatasi Masalah Politik Internal || Bagaimana Posisi SIG Suriah Usai Terbentuknya Pemerintahan Damaskus? || Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah || Aceh Bergerak: Sinergi Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan BUMD dalam Pengentasan Kemiskinan || Menanti Munculnya 'Haftar' versi Suriah || Komandan Elite Israel dari Kalangan Druze Tewas di Gaza || Mengapa Turki tak Bantu Lebanon Lawan Invasi Zionis Israel? || Mesir Investasi Pembangkit Tenaga Surya di Djibouti Cegah Ketergantungan dari Ethiopia || Somaliland Letak Batu Pertama Pembangunan Kedutaan di Addis Ababa, Ethiopia || Ambisi Greater Israel, Tel Aviv Hancurkan Pabrik Otomotif Iran di Suriah || Di Balik Kekhawatiran Erdogan Jika Israel Menduduki Damaskus || Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah || 10 Alasan Tel Aviv Kini Lebih Pede Kampanyekan Ambisi Greater Israel di Timur Tengah || Israel Pancing Suriah Terlibat Konflik untuk Kuasai Daerah Menuju Irak dan Iran || Jelang Serangan Darat, Yayasan Pendudukan Israel Mulai Jual Kapling Perumahan di Lebanon || Intervensi Polwan Houthi di Sektor Pendidikan Disayangkan Warga Yaman || Dua Fundamentalis Kristen Eks Tentara Jerman Ketahuan Bentuk Pasukan Swasta di Yaman || Meski Didera Konflik, Rakyat Yaman tak Pernah Lupakan Sepakbola || Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang, Apakah Perang Besar akan Terjadi di Yaman? || Pemimpin Baru 'Negara' Al Rukban di Suriah Kapten Fareed Qassem yang Diangkat AS Mulai Gelar Rapat Kabinet || Presiden Bashar Al Assad Dilaporkan Perintahkan Miliarder Hossam Katerji Garap Ekonomi Aleppo, Suriah || Asal Mula Bangkitnya Kembali Nasionalisme Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Kaum Nasionalis Gelar Demo Dukung Berdirinya Kembali Negara Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Gejolak di Koloni AS di Suriah, Parlemen Al Rukban Tolak Kudeta Jenderal Muhannad Al Tala || Kesultanan Tarim Masuk dalam Wilayah Hadramaut di Bentuk Federasi Yaman yang Baru || AS Lakukan Resuffle Kepemimpinan Pejuang Suriah di Al Rukban, Farid Al Qasim Gantikan Kolonel Muhannad Tala || Dibantah Tehran, Bagaimana Cara Rusia Mendapat Drone Iran? || Ketika Hadramaut Jadi Rebutan Pemerintah, Separatis Yaman Selatan STC dan Liga Hadrami || Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis || Media Separatis Yaman Selatan Olok-Olok Parade Militer Pemerintah Miskin Senjata Canggih Lawan Houthi || Ketika Lembaga Penyiaran Yaman Juga Terpecah Dua Usai Konflik Sanaa dan Aden || Parade Militer Yaman di Taiz Imbangi Kekuatan Houthi di Hudaydah || Imbangi Pemberontak Houthi, Pemerintah Yaman Gelar Parade Militer di Marib || Inilah Anggota PLC Yaman yang Kini Memegang Tampuk Pemerintah || Secara De Facto Yaman Telah Kembali Menjadi Negara Federasi Mirip Suriah dan Somalia || Kelompok Pemberontak Houthi Ingin Bangun Jaringan Transportasi Metro di Sanaa, Yaman || Kalah Telak, Perbandingan Pasukan Separatis STC Yaman Selatan dengan Houthi || Partai Kongres Rakyat Bermain Cantik Kuasai Politik Yaman || Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah || Sejarah tak Tahu Diri Perancis Gagal Bayar Utang ke Aljazair Berujung Kolonialisme || Delapan Tahun Sudah Kelompok Houthi Berkuasa di Yaman Utara ||