Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah

Sejak jatuhnya Bashar al-Assad, Suriah kembali dilanda konflik. Kali ini, pertempuran sengit terjadi di wilayah pesisir, yang menjadi basis kekuatan kelompok Nusairiyah.

Kelompok ini, yang sebelumnya berkuasa di Suriah selama beberapa dekade, kini berjuang mati-matian untuk mempertahankan pengaruhnya.

Dari Kekuasaan Mutlak ke Taktik Gerilya

Setelah kehilangan kekuasaan, kelompok Nusairiyah atau pendukung rejim Bashar Al Assad terpaksa mengubah taktik.

Mereka kini mengandalkan taktik gerilya dan serangan mendadak untuk melawan pasukan pemerintah.


Meskipun mendapat dukungan dari Iran dan Hizbullah, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pemerintah yang bertekad mengakhiri pengaruh mereka selamanya.

Masa Depan Suriah di Ujung Tanduk

Pertempuran di wilayah pesisir Suriah menjadi penentu masa depan negara itu. Apakah ini akhir dari kekuasaan Nusairiyah, atau justru awal dari kebangkitan mereka dalam bentuk baru?

Ketegangan Meningkat di Wilayah Pesisir
Ketegangan di wilayah pesisir Suriah terus meningkat sejak jatuhnya Assad.

Bentrokan sengit antara pasukan keamanan dan milisi loyalis rezim sebelumnya sering terjadi di pedesaan Tartus dan Latakia.

Taktik Gerilya dan Serangan Mendadak
Milisi Nusairiyah memanfaatkan kondisi geografis yang sulit untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan.

Pemerintah telah melancarkan operasi besar-besaran untuk memberantas mereka, namun perlawanan terus berlanjut.

Upaya Pembentukan Otonomi

Di tengah konflik, muncul gerakan untuk membentuk pemerintahan otonom Alawi. Pasca runtuhnya Ottoman Turkiye dan berakhirnya sistem Kerajaan Suriah, kauk Alawi pernah mempunyai negara sendiri yang menjadi turunan dari Sanjak Alawy setingkat kabupaten era Ottoman Turkiye.

Namun, upaya ini mendapat respon tegas dari pemerintah yang tidak ingin negara itu terpecah belah.

Persaingan Kekuatan Regional

Kekuatan-kekuatan regional juga terlibat dalam konflik ini, mendukung berbagai kelompok untuk mempertahankan pengaruh mereka di Suriah. Masa depan wilayah pesisir Suriah sangat bergantung pada hasil akhir dari konflik ini.

Wilayah Pesisir, Basis Kekuatan Nusairiyah

Wilayah pesisir Suriah merupakan basis utama kelompok Nusairiyah, yang menjadi tulang punggung rezim Assad.

Sejak awal pemberontakan pada tahun 2011, rezim Assad memperkuat wilayah ini dengan membentuk milisi lokal yang terdiri dari anggota Nusairiyah.

Perlindungan Terakhir Loyalis Assad

Setelah jatuhnya rezim pada akhir tahun 2024, wilayah pesisir menjadi tempat perlindungan terakhir bagi loyalis Assad.

Mereka bersembunyi di pegunungan terjal di pedesaan Tartus dan Latakia, melancarkan serangan bersenjata terhadap pasukan keamanan.

Serangan Mematikan dan Peran Sekterianisme

Kelompok-kelompok ini memanfaatkan kondisi geografis yang sulit untuk melancarkan serangan mematikan.

Sekterianisme juga memainkan peran penting dalam memberikan dukungan dan pendanaan kepada kelompok-kelompok ini, sehingga sulit untuk diberantas.

Operasi Keamanan Intensif

Meskipun pemerintah telah melancarkan operasi keamanan intensif yang menargetkan benteng-benteng Nusairiyah dan tempat persembunyian senjata mereka, serangan terus berlanjut.

Serangan Terhadap Pasukan Keamanan dan Tokoh Pemerintah

Serangan tidak hanya menargetkan pasukan keamanan, tetapi juga tokoh-tokoh penting di pemerintahan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kekacauan dan merusak kendali pemerintah. Sejumlah kuburan massal telah ditemukan yang merupakan jenazah para polisi dan pasukan keamanan baru. Mereka dikunjr massal oleh loyalis Assad dalam sebuah sergapan.

Penangkapan dan Penemuan Gudang Senjata

Dalam operasi yang sedang berlangsung, sejumlah tokoh penting dari kelompok loyalis telah ditangkap.

Pasukan keamanan juga berhasil menemukan gudang senjata dan amunisi besar di pedesaan Latakia.

Pengawasan Udara dan Penahanan

Operasi juga melibatkan pengawasan udara intensif di daerah pegunungan untuk memantau pergerakan kelompok loyalis dan penahanan terhadap militan di jalan-jalan terpencil.

Ancaman Berkelanjutan dan Upaya Konsolidasi

Meskipun operasi telah mencapai kemajuan, ancaman dari kelompok loyalis tetap ada. Kelompok-kelompok ini berusaha untuk menyusun kembali kekuatan mereka dan melancarkan lebih banyak serangan.

Suriah, Arena Persaingan Internasional

Setelah jatuhnya rezim Assad, Suriah menjadi arena persaingan internasional. Rusia mempertahankan kehadiran militernya, Iran memperkuat pengaruhnya melalui milisi sekterian, sementara Turki mengawasi dengan cermat karena khawatir akan ancaman terhadap kepentingannya.

Masa Depan Suriah di Tangan Nusairiyah?

Apakah era Nusairiyah telah berakhir dengan jatuhnya Assad, atau akankah mereka menemukan cara lain untuk kembali berkuasa? Waktu akan menjawabnya.

Asal-Usul Kekuasaan Nusairiyah

Kelompok Nusairiyah, yang telah membawa kehancuran bagi Suriah, memiliki sejarah panjang yang penuh dengan kontroversi.

Bagaimana mereka bisa berkuasa di Suriah, dan bagaimana akhir kekuasaan mereka?

Kekejaman dan Kehancuran
Dari pembantaian di Hama hingga penggunaan senjata kimia oleh Bashar al-Assad, kekuasaan Nusairiyah ditandai dengan kekejaman dan kehancuran.

Diperkirakan 5 ribu sisa loyalis Assad masih bersembuyi, dan jumlahnya bisa bertambah jika aksis melawan Damaskus berhasil.

Apakah mereka benar-benar lebih kuat dari mayoritas Sunni?

SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

|| 10 Keberhasilan Presiden Suriah Ahmad Al Shara yang Dianggap Bersejarah || Ini Dia Loyalis Assad Dalang Pembunuhan Polisi di Pantai Suriah || Cara Libya, Suriah dan Sudan Mengatasi Masalah Politik Internal || Bagaimana Posisi SIG Suriah Usai Terbentuknya Pemerintahan Damaskus? || Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah || Aceh Bergerak: Sinergi Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan BUMD dalam Pengentasan Kemiskinan || Menanti Munculnya 'Haftar' versi Suriah || Komandan Elite Israel dari Kalangan Druze Tewas di Gaza || Mengapa Turki tak Bantu Lebanon Lawan Invasi Zionis Israel? || Mesir Investasi Pembangkit Tenaga Surya di Djibouti Cegah Ketergantungan dari Ethiopia || Somaliland Letak Batu Pertama Pembangunan Kedutaan di Addis Ababa, Ethiopia || Ambisi Greater Israel, Tel Aviv Hancurkan Pabrik Otomotif Iran di Suriah || Di Balik Kekhawatiran Erdogan Jika Israel Menduduki Damaskus || Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah || 10 Alasan Tel Aviv Kini Lebih Pede Kampanyekan Ambisi Greater Israel di Timur Tengah || Israel Pancing Suriah Terlibat Konflik untuk Kuasai Daerah Menuju Irak dan Iran || Jelang Serangan Darat, Yayasan Pendudukan Israel Mulai Jual Kapling Perumahan di Lebanon || Intervensi Polwan Houthi di Sektor Pendidikan Disayangkan Warga Yaman || Dua Fundamentalis Kristen Eks Tentara Jerman Ketahuan Bentuk Pasukan Swasta di Yaman || Meski Didera Konflik, Rakyat Yaman tak Pernah Lupakan Sepakbola || Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang, Apakah Perang Besar akan Terjadi di Yaman? || Pemimpin Baru 'Negara' Al Rukban di Suriah Kapten Fareed Qassem yang Diangkat AS Mulai Gelar Rapat Kabinet || Presiden Bashar Al Assad Dilaporkan Perintahkan Miliarder Hossam Katerji Garap Ekonomi Aleppo, Suriah || Asal Mula Bangkitnya Kembali Nasionalisme Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Kaum Nasionalis Gelar Demo Dukung Berdirinya Kembali Negara Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Gejolak di Koloni AS di Suriah, Parlemen Al Rukban Tolak Kudeta Jenderal Muhannad Al Tala || Kesultanan Tarim Masuk dalam Wilayah Hadramaut di Bentuk Federasi Yaman yang Baru || AS Lakukan Resuffle Kepemimpinan Pejuang Suriah di Al Rukban, Farid Al Qasim Gantikan Kolonel Muhannad Tala || Dibantah Tehran, Bagaimana Cara Rusia Mendapat Drone Iran? || Ketika Hadramaut Jadi Rebutan Pemerintah, Separatis Yaman Selatan STC dan Liga Hadrami || Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis || Media Separatis Yaman Selatan Olok-Olok Parade Militer Pemerintah Miskin Senjata Canggih Lawan Houthi || Ketika Lembaga Penyiaran Yaman Juga Terpecah Dua Usai Konflik Sanaa dan Aden || Parade Militer Yaman di Taiz Imbangi Kekuatan Houthi di Hudaydah || Imbangi Pemberontak Houthi, Pemerintah Yaman Gelar Parade Militer di Marib || Inilah Anggota PLC Yaman yang Kini Memegang Tampuk Pemerintah || Secara De Facto Yaman Telah Kembali Menjadi Negara Federasi Mirip Suriah dan Somalia || Kelompok Pemberontak Houthi Ingin Bangun Jaringan Transportasi Metro di Sanaa, Yaman || Kalah Telak, Perbandingan Pasukan Separatis STC Yaman Selatan dengan Houthi || Partai Kongres Rakyat Bermain Cantik Kuasai Politik Yaman || Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah || Sejarah tak Tahu Diri Perancis Gagal Bayar Utang ke Aljazair Berujung Kolonialisme || Delapan Tahun Sudah Kelompok Houthi Berkuasa di Yaman Utara || Kisah Penjajahan Inggris di Indonesia, Perjanjian Sumatera yang Merugikan Aceh || Setelah dengan Pemerintahan SDC Qasad, Pasukan Assad Kembali Gelar Latihan Militer dengan Rusia di Aleppo ||