Sejak jatuhnya Bashar al-Assad, Suriah kembali dilanda konflik. Kali ini, pertempuran sengit terjadi di wilayah pesisir, yang menjadi basis kekuatan kelompok Nusairiyah.
Kelompok ini, yang sebelumnya berkuasa di Suriah selama beberapa dekade, kini berjuang mati-matian untuk mempertahankan pengaruhnya.
Dari Kekuasaan Mutlak ke Taktik Gerilya
Setelah kehilangan kekuasaan, kelompok Nusairiyah atau pendukung rejim Bashar Al Assad terpaksa mengubah taktik.
Mereka kini mengandalkan taktik gerilya dan serangan mendadak untuk melawan pasukan pemerintah.
Meskipun mendapat dukungan dari Iran dan Hizbullah, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pemerintah yang bertekad mengakhiri pengaruh mereka selamanya.
Masa Depan Suriah di Ujung Tanduk
Pertempuran di wilayah pesisir Suriah menjadi penentu masa depan negara itu. Apakah ini akhir dari kekuasaan Nusairiyah, atau justru awal dari kebangkitan mereka dalam bentuk baru?
Ketegangan Meningkat di Wilayah Pesisir
Ketegangan di wilayah pesisir Suriah terus meningkat sejak jatuhnya Assad.
Bentrokan sengit antara pasukan keamanan dan milisi loyalis rezim sebelumnya sering terjadi di pedesaan Tartus dan Latakia.
Taktik Gerilya dan Serangan Mendadak
Milisi Nusairiyah memanfaatkan kondisi geografis yang sulit untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan.
Pemerintah telah melancarkan operasi besar-besaran untuk memberantas mereka, namun perlawanan terus berlanjut.
Upaya Pembentukan Otonomi
Di tengah konflik, muncul gerakan untuk membentuk pemerintahan otonom Alawi. Pasca runtuhnya Ottoman Turkiye dan berakhirnya sistem Kerajaan Suriah, kauk Alawi pernah mempunyai negara sendiri yang menjadi turunan dari Sanjak Alawy setingkat kabupaten era Ottoman Turkiye.
Namun, upaya ini mendapat respon tegas dari pemerintah yang tidak ingin negara itu terpecah belah.
Persaingan Kekuatan Regional
Kekuatan-kekuatan regional juga terlibat dalam konflik ini, mendukung berbagai kelompok untuk mempertahankan pengaruh mereka di Suriah. Masa depan wilayah pesisir Suriah sangat bergantung pada hasil akhir dari konflik ini.
Wilayah Pesisir, Basis Kekuatan Nusairiyah
Wilayah pesisir Suriah merupakan basis utama kelompok Nusairiyah, yang menjadi tulang punggung rezim Assad.
Sejak awal pemberontakan pada tahun 2011, rezim Assad memperkuat wilayah ini dengan membentuk milisi lokal yang terdiri dari anggota Nusairiyah.
Perlindungan Terakhir Loyalis Assad
Setelah jatuhnya rezim pada akhir tahun 2024, wilayah pesisir menjadi tempat perlindungan terakhir bagi loyalis Assad.
Mereka bersembunyi di pegunungan terjal di pedesaan Tartus dan Latakia, melancarkan serangan bersenjata terhadap pasukan keamanan.
Serangan Mematikan dan Peran Sekterianisme
Kelompok-kelompok ini memanfaatkan kondisi geografis yang sulit untuk melancarkan serangan mematikan.
Sekterianisme juga memainkan peran penting dalam memberikan dukungan dan pendanaan kepada kelompok-kelompok ini, sehingga sulit untuk diberantas.
Operasi Keamanan Intensif
Meskipun pemerintah telah melancarkan operasi keamanan intensif yang menargetkan benteng-benteng Nusairiyah dan tempat persembunyian senjata mereka, serangan terus berlanjut.
Serangan Terhadap Pasukan Keamanan dan Tokoh Pemerintah
Serangan tidak hanya menargetkan pasukan keamanan, tetapi juga tokoh-tokoh penting di pemerintahan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kekacauan dan merusak kendali pemerintah. Sejumlah kuburan massal telah ditemukan yang merupakan jenazah para polisi dan pasukan keamanan baru. Mereka dikunjr massal oleh loyalis Assad dalam sebuah sergapan.
Penangkapan dan Penemuan Gudang Senjata
Dalam operasi yang sedang berlangsung, sejumlah tokoh penting dari kelompok loyalis telah ditangkap.
Pasukan keamanan juga berhasil menemukan gudang senjata dan amunisi besar di pedesaan Latakia.
Pengawasan Udara dan Penahanan
Operasi juga melibatkan pengawasan udara intensif di daerah pegunungan untuk memantau pergerakan kelompok loyalis dan penahanan terhadap militan di jalan-jalan terpencil.
Ancaman Berkelanjutan dan Upaya Konsolidasi
Meskipun operasi telah mencapai kemajuan, ancaman dari kelompok loyalis tetap ada. Kelompok-kelompok ini berusaha untuk menyusun kembali kekuatan mereka dan melancarkan lebih banyak serangan.
Suriah, Arena Persaingan Internasional
Setelah jatuhnya rezim Assad, Suriah menjadi arena persaingan internasional. Rusia mempertahankan kehadiran militernya, Iran memperkuat pengaruhnya melalui milisi sekterian, sementara Turki mengawasi dengan cermat karena khawatir akan ancaman terhadap kepentingannya.
Masa Depan Suriah di Tangan Nusairiyah?
Apakah era Nusairiyah telah berakhir dengan jatuhnya Assad, atau akankah mereka menemukan cara lain untuk kembali berkuasa? Waktu akan menjawabnya.
Asal-Usul Kekuasaan Nusairiyah
Kelompok Nusairiyah, yang telah membawa kehancuran bagi Suriah, memiliki sejarah panjang yang penuh dengan kontroversi.
Bagaimana mereka bisa berkuasa di Suriah, dan bagaimana akhir kekuasaan mereka?
Kekejaman dan Kehancuran
Dari pembantaian di Hama hingga penggunaan senjata kimia oleh Bashar al-Assad, kekuasaan Nusairiyah ditandai dengan kekejaman dan kehancuran.
Diperkirakan 5 ribu sisa loyalis Assad masih bersembuyi, dan jumlahnya bisa bertambah jika aksis melawan Damaskus berhasil.
Apakah mereka benar-benar lebih kuat dari mayoritas Sunni?
0 komentar:
Posting Komentar