Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah

Pergerakan pasukan Israel di selatan Suriah berbatasan dengan Golan diacuhkan oleh rejim Bashar Al Assad yang memicu teka teki dari berbagai pemerhati isu regional.

Kegubernuran Qunaitra yang berbatasan dengan Israel juga menyangkal adanya pergerakan pasukan Israel memasuki wilayah Suriah.

Informasi tersebut dianggap sebagai 'perang media' untuk menyudutkan rejim Bashar Al Assad.

Meski pergerakan Israel telah dibuktikan dengan gambar visual, media Israel juga menganggap isu tersebut hanya hoaks dan menganggap pergerakan pasukan Israel hanya untuk kepentingan konstruksi.

Media Israel saat ini masih fokus membahas kampanya genosida Tel Aviv kepada warga Gaza dan Lebanon.

Secara pragmatis, kemungkinan Damaskus dengan dukungan Rusia dan Iran sebagai dua negara guarantor selain Turki telah melakukan hitung-hitungan bahwa jikapun Israel ingin menduduki wilayah Suriah sebagaimana masih menduduki Dataran Tinggi Golan tidak ada gunanya melakukan perlawanan karena Israel didukung penuh ileh AS dkk.

Kebijakan Damaskus itu bukan hal baru. Saat ini terdapat dua wilayah yang sedang diduduki koalisi AS dkk yakni Timur Suriah bersama pasukan SDF/SDC dan Pangkalan Al Tanf di Al Rukban dan Assad tidak mengerahkan pasukan untuk merebut kembali kedua wilayah itu.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mewanti-wanti jika Israel menguasai Qunaitra, Daraa dan Suwayda maka pasukan Israel akan mempunyai akses ke wilayah SDF yang berbatasan dengan wilayah Turki.

PM Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya juga pernah mengancam akan menghancurkan negara yang mereka anggap musuh dan ingin mengubah peta politik regional termasuk Suriah.

Jika dilihat dari kenyataan itu, wajar rejim Bashar Al Assad bersikap cuek dengan kenyataan baru itu karena dengan berkuasa di Latakia, Tartus dan sebagian Damaskus, Hama, Aleppo dan Homs sudah cukup baginya.

Assad sendiri pernah hanya menguasai sebagian kecil Suriah saat FSA oposisi kuasai lebih banyak wilayah sebelum Rusia dan Iran campur tangan.

Rusia dan rejim Assad juga lebih konsen untuk menyerang Idlib pusat ibukota Pemerintahan Penyelamat (SG) Suriah karena dianggap menjadi pesaing utama.

Sementara Pemerintahan Sementara (SIG) tidak dianggap penting karena hanya menguasai daerah kosong yang dihuni pengungsi.

Apalagi jika Assad secara terang-terangan melawan Israel maka ada kemungkina kerugian wilayah yang lebih besar akan menimpa mereka karena yang dilawan sebenarnya bukan Israel tapi kekuatan AS dkk


SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru