Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis

Isu adanya kesepakatan di balik layar antara pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional dan kelompok Houthi mencuat kembali usai menguatnya kekuatan separatis Yaman Selatan atau STC di Aden.

Sebelumnya memang pemerintah Yaman membuka ruang untuk bergabungnya kelompok Houthi dalam keanggotaan PLC atau dewan kepresidenan yang diketuai Rashad Al Alimi untuk mengakhiri konflik yabg berkepanjangan.

Kelompok Houthi melalui pemerintahan penyelamat bentukannya menyebut bahwa pihaknya siap berdamai dengan tiga syarat; pertama pemerintah membayar semua tunggakan gaji pegawai di wilayah yang mereka kuasai, pembukaan blokade ke kota pantai Al Hudaydah dan pembukaan bandara Sanaa. Semua tuntutan ini telah dipenuhi oleh pemerintah.

Walau begitu kelompok Houthi bekum membuka blokade ke Taiz yang selama ini dikepung oleh Al Houthi.

Disebut bahwa dua pihak juga mempunyai perjanjian di balik layar yakni membendung kekuatan STC Yaman Selatan yang mulai menguat.

Uniknya pimpinan STC juga masuk dalam keanggotaan PLC meski pasukan STC kini sedang memperluas wilayahnya di daerah yang dikuasai pemerintah. Hanya dua provinsi praktis berada di tangan pemerintah yakni Marib dan Mahrah.

Kelompok STC masih curiga dengan pasukan pemerintah yang kebanyakan beranggotakan Partai Reformasi atay Al Islah yang diklaim menjadi motor di balik perjanjian itu. Al Islah dianggap tidak setuju adanya pendirian negara baru Yaman Selatan.

Sementara itu STC juga menekan pemerintah untuk menghentikan permusuhan dengan beberapa syarat termasuk penggajian bagi pegawai pemerintah di wilayah yang mereka kuasai.

Karena STC menguasai Aden, kini praktis ibukota de facto pemerintah Yaman adalah Marib yang menjadi wilayah basis partai Al Islah.

Jika dilihat dari konstalasi yang ada maka kemungkinan besar perdamaian di Yaman akan berakhir dengan deadlock penguasaan de facto.

Misalnya, pemerintah akan membiarkan kelompok STC berkuasa di Aden dan wilayah yang dikuasainya selagi STC masih mengakui kekuasaan pemerintah atau PLC.

STC juga tidak dapat merebut semua wilayah pemerintah karena jika pemerintah runtuh maka mereka akan berhadapan dengan kelompok Houthi yang kekuatannya jauh di atas pemerintah.

Kedua pemerintah juga akan membiarkan kelompok Houthi mempunyai pemerintahan sendiri di utara Yaman. Kelompok Houthi juga tidak akan memperluas wilayahnya karena akan berhadapan dengan gabungan pasukan pemerintah dengan STC yang punya kekuatan seimbang.

Kelompok STC juga tidak mempunyai ambisi untuk membebaskan wilayah Yaman Utara karena dalam sejarah itu bukan bagian dari Yaman Selatan.

Pemerintah juga akan kesulitan merebut Yaman Utara dari tangan Houthi tanpa bantuan STC Yaman Selatan dan pasukkan lainnya yang didukung Uni Emirat Arab.

SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

|| Diplomat Israel Picu Kontroversi Global: Serukan Eksekusi Anak Palestina dan Ancam Hancurkan Rekonstruksi Gaza || Koh Lay Huan dan Lebai Dappa: Dua Tokoh di Pusaran Sejarah Aceh dan Penang || Aceh: Gerbang Potensial Industri Mobil Listrik Indonesia || Pemerintah Baru Suriah Berusaha Tingkatkan Kemampuan Alutsista || 10 Keberhasilan Presiden Suriah Ahmad Al Shara yang Dianggap Bersejarah || Ini Dia Loyalis Assad Dalang Pembunuhan Polisi di Pantai Suriah || Cara Libya, Suriah dan Sudan Mengatasi Masalah Politik Internal || Bagaimana Posisi SIG Suriah Usai Terbentuknya Pemerintahan Damaskus? || Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah || Aceh Bergerak: Sinergi Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan BUMD dalam Pengentasan Kemiskinan || Menanti Munculnya 'Haftar' versi Suriah || Komandan Elite Israel dari Kalangan Druze Tewas di Gaza || Mengapa Turki tak Bantu Lebanon Lawan Invasi Zionis Israel? || Mesir Investasi Pembangkit Tenaga Surya di Djibouti Cegah Ketergantungan dari Ethiopia || Somaliland Letak Batu Pertama Pembangunan Kedutaan di Addis Ababa, Ethiopia || Ambisi Greater Israel, Tel Aviv Hancurkan Pabrik Otomotif Iran di Suriah || Di Balik Kekhawatiran Erdogan Jika Israel Menduduki Damaskus || Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah || 10 Alasan Tel Aviv Kini Lebih Pede Kampanyekan Ambisi Greater Israel di Timur Tengah || Israel Pancing Suriah Terlibat Konflik untuk Kuasai Daerah Menuju Irak dan Iran || Jelang Serangan Darat, Yayasan Pendudukan Israel Mulai Jual Kapling Perumahan di Lebanon || Intervensi Polwan Houthi di Sektor Pendidikan Disayangkan Warga Yaman || Dua Fundamentalis Kristen Eks Tentara Jerman Ketahuan Bentuk Pasukan Swasta di Yaman || Meski Didera Konflik, Rakyat Yaman tak Pernah Lupakan Sepakbola || Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang, Apakah Perang Besar akan Terjadi di Yaman? || Pemimpin Baru 'Negara' Al Rukban di Suriah Kapten Fareed Qassem yang Diangkat AS Mulai Gelar Rapat Kabinet || Presiden Bashar Al Assad Dilaporkan Perintahkan Miliarder Hossam Katerji Garap Ekonomi Aleppo, Suriah || Asal Mula Bangkitnya Kembali Nasionalisme Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Kaum Nasionalis Gelar Demo Dukung Berdirinya Kembali Negara Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Gejolak di Koloni AS di Suriah, Parlemen Al Rukban Tolak Kudeta Jenderal Muhannad Al Tala || Kesultanan Tarim Masuk dalam Wilayah Hadramaut di Bentuk Federasi Yaman yang Baru || AS Lakukan Resuffle Kepemimpinan Pejuang Suriah di Al Rukban, Farid Al Qasim Gantikan Kolonel Muhannad Tala || Dibantah Tehran, Bagaimana Cara Rusia Mendapat Drone Iran? || Ketika Hadramaut Jadi Rebutan Pemerintah, Separatis Yaman Selatan STC dan Liga Hadrami || Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis || Media Separatis Yaman Selatan Olok-Olok Parade Militer Pemerintah Miskin Senjata Canggih Lawan Houthi || Ketika Lembaga Penyiaran Yaman Juga Terpecah Dua Usai Konflik Sanaa dan Aden || Parade Militer Yaman di Taiz Imbangi Kekuatan Houthi di Hudaydah || Imbangi Pemberontak Houthi, Pemerintah Yaman Gelar Parade Militer di Marib || Inilah Anggota PLC Yaman yang Kini Memegang Tampuk Pemerintah || Secara De Facto Yaman Telah Kembali Menjadi Negara Federasi Mirip Suriah dan Somalia || Kelompok Pemberontak Houthi Ingin Bangun Jaringan Transportasi Metro di Sanaa, Yaman || Kalah Telak, Perbandingan Pasukan Separatis STC Yaman Selatan dengan Houthi || Partai Kongres Rakyat Bermain Cantik Kuasai Politik Yaman || Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah ||