Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah

Hal yang tak terduga terjadi di Yaman saat pemimpin separatis Yaman Selatan, Aidarous Al Zubaidi mengancam akan membubarkan pemerintahan PM Maeen Abdulmalik Saeed yang diakui dunia.

Al Zubaidi yang memegang jabatan Presiden di Dewan Transisi Selatan atau STC, pemerintahan bayangan kaum separatis Yaman Selatan, mengultimatum agar PM Maeen dan kabinetnya kembali bertugas di Aden sebagai ibukota sementara di Yaman pasca berkuasanya pemberontak Houthi di Sanaa.

Pasukan yang loyal ke STC yang didukung Uni Emirat Arab menguasai Aden termasuk istana kepresidenan dan segala kantor pemerintahan.

Sangat wajar PM Maeen dan kabinetnya memilih untuk berkantor di Marib wilayah yang dikuasai pasukan pemerintah dukungan Arab Saudi.

Uniknya, Al Zubaidi juga mempunyai posisi sebagai deputi di Dewan Presiden atau PLC sebuah badan kepresidenan bentukan Riyadh untuk mendamaikan pemerintah dan separatis.

Diduga Maeen yang mempunyai kekuasaan eksekutif termasuk kementerian keuangan dan perbankan tidak memberikan fokus penganggaran keuangan ke Aden yang secara de facto dikuasai STC.

Sementara itu, pihak Maeen menduga ultimatum Al Zubaidi dilakukan untuk menutupi kegagalan pemerintahan separatis STC memerintah Aden termasuk menyelesaikan masalah penggajian para pegawai.

Hampir semua gubernur di Yaman Selatan menjadi anggota STC walau pasukan yang loyal ke STC hanya menguasai Aden dan sekitarnya. Belakangan pasukan STC mulai merengsek ke timur menguasai sebagian ladang migas Yaman di Abyan.

Sementara itu gubernur Marib menjadi anggota PLC dan pasukan yang loyal ke PLC menguasai sebagian besar Yaman Selatan termasuk wilayah yang gubernurnya masuk STC seperti Hadramaut.

Pemerintahan di bawah PM Maeen berada di bawah PLC dan diakui dunia sebagai pemerintahan yang sah. Meski begitu dunia tidak mengakui pemerintahan separatis STC begitu juga pemerintahan penyelamat bentukan Houthi di Sanaa.









SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru