Walikota Subulussalam Gagas Penerbitan Buku Sultan Daulat Rekan Sisingamangaraja XII dan Pesantren Hamzah Fansuri

ilustrasi
ACEH HEBAT -- Walikota Subulussalam H. Merah Sakti membuka seminar Pendidikan Tasawuf dan Bedah Buku Hamzah Fansuri Simbol Peradaban Kota Subulussalam, bertempat di aula STIT Hamzah Fansyuri Subulussalam, kamis ( 3/5).

Para Kepala SKPK dalam Lingkup Pemko Subulussalam, Camat Simpang Kiri, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Civitas Akademik STIT mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya Walikota Subulussalam mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh STIT yang didanai langsung oleh pemerhati kebudayaan sekaligus Sekda Kota Subulussalam H. Damhuri SP. MM, pungkasnya.

”SDM kita semakin hari kian meningkat dengan adanya STIT, ” ucap Sakti.

Seminar dan bedah buku tentang Hamzah Fansyuri beberapa kali telah kita lakukan termasuk yang terakhir di Jogyakarta pada saat lalu.

Kita perlu banyak literasi untuk digali dalam peradaban Kota Subulussalam, termasuk adanya kerajaan-kerajaan di Kota Subulussalam dan adanya hubungan Raja Sultan Daulat dengan Raja Sisingamangaraja, ungkap Sakti.

”Kita butuh penulis yang bisa menghadirkan harapan itu,” ungkapnya.

Dibangunnya Pesantren Hamzah Fansyuri di Oboh dan STIT Hamzah Fansyuri Subulussalam merupakan bentuk kepedulian pemda terhadap tokoh besar ulama sufi Hamzah Fansyuri.

Bahkan Presiden Susilo bambang Yudhoyonopun telah menganugerahkan Tanda Kebesaran Bintang Budaya Parama Dharma kepadanya pada tanggal 10 Agustus 2013, tutur Sakti.

Dalam paparan yang disampaikan oleh penulis H. Damhuri, SP. MM dan Muhajir Al Fairuzy masing-masing katakan bahwa buku Hamzah Fansyuri simbol peradaban Kota Subulussalam adalah buku saku untuk dimanfaatkan di lokasi wisata religi Oboh, pungkasnya H. Damhuri mengawali paparannya.

Saat ini belum ada buku apapun yang menyangkut hal tersebut, maka bersama Muhajir Al Fairuzy kami membuat untuk membantu bagi peziarah.

”Ada perbedaan pendapat terkait tempat lahir dan dan makam Syekh Hamzah Fansyuri,” ungkap Damhuri.

Ulama Aceh sepakat bahwa Syekh Hamzah Fansyuri dikubur di Oboh, maka kamipun tetap kukuh dengan pendapat itu, ucapnya.

Sementara Muhajir Al Fairuzy ungkapkan, Orang Aceh bangga dengan tokoh dari Singkil yaitu Syekh Hamzah Fansyuri dan Syekh Abdurrouf As-Singkili dengan keduanya Aceh terkenal dalam peradabannya, kata Muhajir.

” Identitas daerah itu penting untuk menjadi kebanggan kita,” pungkas Muhajir.

Subulussalam sangat maju dalam pembangunan namun apabila tanpa identitas daerah maka tidak ada artinya, tegasnya.

Saya melihat tidak ada literasi buku terkait Hamzah Fansyuri di Kota Subulussalam maka buku saku yang kita buat ini bisa membantu.

” Jadikan Subulussalam sebagai daerah literasi ilmiah terkait Hamzah Fansyuri, ” harapnya.

Perlu dbangunnya museum khusus berisi buku-buku karya besar Hamzah Fansyuri, bahkan Universitas Hamzah Fansyuripun bisa digagas dan diwujudkan sebagaimana halnya UIN Ar raniry di Banda Aceh, tutur Muhajir.

Amatan jurnalis dalam diskusi ada pro dan kontra terkait isi buku dan paham sufi Hamzah Fansyuri.

Diantara peserta bahkan ada yang mengatakan bahwa paham Hamzah Fansuri dikatakan sesat namun ditentang oleh peserta lainnya.

Muhajir yang merupakan Mahasiswa UGM Calon Doktoral di Universitas Gajah Mada Jogyakarta ungkapkan kekagumannya terhadap peserta yang mengikuti seminar bahkan ia meminta kepada penyelenggara untuk diadakan kembali seminar lanjutan terkait ini dengan materi yang lebih spesifik.

Menurutnya, ” kebenaran itu mutlak milik Allah, kajian ilmiah tidak mutlak kebenarannya pasti akan terus berkembang, ” ucap Muhajir. (sumber)
SHARE

About peace

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Terbaru

|| Diplomat Israel Picu Kontroversi Global: Serukan Eksekusi Anak Palestina dan Ancam Hancurkan Rekonstruksi Gaza || Koh Lay Huan dan Lebai Dappa: Dua Tokoh di Pusaran Sejarah Aceh dan Penang || Aceh: Gerbang Potensial Industri Mobil Listrik Indonesia || Pemerintah Baru Suriah Berusaha Tingkatkan Kemampuan Alutsista || 10 Keberhasilan Presiden Suriah Ahmad Al Shara yang Dianggap Bersejarah || Ini Dia Loyalis Assad Dalang Pembunuhan Polisi di Pantai Suriah || Cara Libya, Suriah dan Sudan Mengatasi Masalah Politik Internal || Bagaimana Posisi SIG Suriah Usai Terbentuknya Pemerintahan Damaskus? || Diperkirakan 5 Ribu Sisa Loyalis Assad Masih Aktif Bergerilya di Suriah || Aceh Bergerak: Sinergi Koperasi Desa Merah Putih, BUMDes, dan BUMD dalam Pengentasan Kemiskinan || Menanti Munculnya 'Haftar' versi Suriah || Komandan Elite Israel dari Kalangan Druze Tewas di Gaza || Mengapa Turki tak Bantu Lebanon Lawan Invasi Zionis Israel? || Mesir Investasi Pembangkit Tenaga Surya di Djibouti Cegah Ketergantungan dari Ethiopia || Somaliland Letak Batu Pertama Pembangunan Kedutaan di Addis Ababa, Ethiopia || Ambisi Greater Israel, Tel Aviv Hancurkan Pabrik Otomotif Iran di Suriah || Di Balik Kekhawatiran Erdogan Jika Israel Menduduki Damaskus || Assad Dinilai Acuhkan Pergerakan Pasukan Israel di Selatan Suriah || 10 Alasan Tel Aviv Kini Lebih Pede Kampanyekan Ambisi Greater Israel di Timur Tengah || Israel Pancing Suriah Terlibat Konflik untuk Kuasai Daerah Menuju Irak dan Iran || Jelang Serangan Darat, Yayasan Pendudukan Israel Mulai Jual Kapling Perumahan di Lebanon || Intervensi Polwan Houthi di Sektor Pendidikan Disayangkan Warga Yaman || Dua Fundamentalis Kristen Eks Tentara Jerman Ketahuan Bentuk Pasukan Swasta di Yaman || Meski Didera Konflik, Rakyat Yaman tak Pernah Lupakan Sepakbola || Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang, Apakah Perang Besar akan Terjadi di Yaman? || Pemimpin Baru 'Negara' Al Rukban di Suriah Kapten Fareed Qassem yang Diangkat AS Mulai Gelar Rapat Kabinet || Presiden Bashar Al Assad Dilaporkan Perintahkan Miliarder Hossam Katerji Garap Ekonomi Aleppo, Suriah || Asal Mula Bangkitnya Kembali Nasionalisme Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Kaum Nasionalis Gelar Demo Dukung Berdirinya Kembali Negara Al Katiri di Hadramaut, Yaman || Gejolak di Koloni AS di Suriah, Parlemen Al Rukban Tolak Kudeta Jenderal Muhannad Al Tala || Kesultanan Tarim Masuk dalam Wilayah Hadramaut di Bentuk Federasi Yaman yang Baru || AS Lakukan Resuffle Kepemimpinan Pejuang Suriah di Al Rukban, Farid Al Qasim Gantikan Kolonel Muhannad Tala || Dibantah Tehran, Bagaimana Cara Rusia Mendapat Drone Iran? || Ketika Hadramaut Jadi Rebutan Pemerintah, Separatis Yaman Selatan STC dan Liga Hadrami || Warga Yaman Curiga Houthi dan Pemerintah Punya Kesepakatan di Belakang Layar untuk Bendung Separatis || Media Separatis Yaman Selatan Olok-Olok Parade Militer Pemerintah Miskin Senjata Canggih Lawan Houthi || Ketika Lembaga Penyiaran Yaman Juga Terpecah Dua Usai Konflik Sanaa dan Aden || Parade Militer Yaman di Taiz Imbangi Kekuatan Houthi di Hudaydah || Imbangi Pemberontak Houthi, Pemerintah Yaman Gelar Parade Militer di Marib || Inilah Anggota PLC Yaman yang Kini Memegang Tampuk Pemerintah || Secara De Facto Yaman Telah Kembali Menjadi Negara Federasi Mirip Suriah dan Somalia || Kelompok Pemberontak Houthi Ingin Bangun Jaringan Transportasi Metro di Sanaa, Yaman || Kalah Telak, Perbandingan Pasukan Separatis STC Yaman Selatan dengan Houthi || Partai Kongres Rakyat Bermain Cantik Kuasai Politik Yaman || Politik Unik di Yaman, Pemimpin Separatis Ancam Bubarkan Pemerintahan yang Sah ||