Sejumlah investasi dengan total nilai Rp 15 triliun siap berjalan di Nanggroe Aceh Darussalam. Demikian disampaikan Gubernur Irwandi Yusuf dalam laporannya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Kantor Wapres hari ini.
Ia memaparkan, investasi yang akan berjalan seluruh investasinya datang dari sektor energi seperti panas bumi dan pembangkit listrik lainnya.
"Perusahaan yang antre (untuk investasi) banyak, terutama bidang energi. Dikumpul-kumpulkan semuanya ada sekitar Rp 15 triliun," kata dia usai bertemu Jusuf Kalla, Selasa (13/2).
Baca: Profil Investasi Aceh
Pembangkit listrik yang akan dikembangkan terutama dalam bentuk energi panas bumi, pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Sumber investasinya datang dari sejumlah negara seperti Turki hingga China.
"Bidang energi hampir jadi antara lain dari Turki ada 2 perusahaan, Hitay Holding USA dan Aksa Enerji Uretim AS. Hitay Holding USA mau konsentrasi di panas bumi, Aksa bidang pembangkit listrik tenaga gas di Lhokseumawe, di KEK juga. Nah, yang bergerak di PLTA kebanyakan dari China," papar dia,
Irwandi menyebutkan, investasi-investasi tersebut akan direalisasikan terintegrasi di satu kawasan yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.
"Tahun ini akan mulai berjalan, survei-survei, rintisan," tutupnya. (sumber)
Ia memaparkan, investasi yang akan berjalan seluruh investasinya datang dari sektor energi seperti panas bumi dan pembangkit listrik lainnya.
"Perusahaan yang antre (untuk investasi) banyak, terutama bidang energi. Dikumpul-kumpulkan semuanya ada sekitar Rp 15 triliun," kata dia usai bertemu Jusuf Kalla, Selasa (13/2).
Baca: Profil Investasi Aceh
Pembangkit listrik yang akan dikembangkan terutama dalam bentuk energi panas bumi, pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Sumber investasinya datang dari sejumlah negara seperti Turki hingga China.
"Bidang energi hampir jadi antara lain dari Turki ada 2 perusahaan, Hitay Holding USA dan Aksa Enerji Uretim AS. Hitay Holding USA mau konsentrasi di panas bumi, Aksa bidang pembangkit listrik tenaga gas di Lhokseumawe, di KEK juga. Nah, yang bergerak di PLTA kebanyakan dari China," papar dia,
Irwandi menyebutkan, investasi-investasi tersebut akan direalisasikan terintegrasi di satu kawasan yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.
"Tahun ini akan mulai berjalan, survei-survei, rintisan," tutupnya. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar